Jumat, 06 Juli 2018

Kisah Nenek Pembersih Masjid


Alkisah, ada seorang nenek yang setiap hari rutin membersihkan masjid. Ia selalu bersemangat walau dengan tenaga yang seadanya. Tak ada sedikitpun guratan lelah di wajahnya.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan sang nenek diam-diam diperhatikan oleh anak-anak remaja masjid. Mereka merasa iba pada sang nenek karena harus membersihkan masjid seorang diri. Akhirnya anak-anak remaja masjid itu pun membantu membersihkan masjid diam-diam tanpa sepengetahuan sang nenek.
Sampai pada suatu hari, sang nenek sangat terkejut karena beberapa hari ini masjid sudah bersih, padahal ia sama sekali belum membersihkannya. Ia tak tahu siapa yang  telah membuat masjid  itu sudah sangat bersih. Karena penasaran, sang nenekpun berusaha mencari tahu dengan cara sembunyi-sembunyi. 
Tak lama kemudian datanglah anak-anak remaja masjid itu, mereka langsung membersihkan seluruh sudut masjid. Melihat kegiatan anak-anak remaja masjid sang nenek pun langsung menghampiri dengan wajah sedih,  
 “Wahai anak muda, kenapa kalian tega melakukan ini semua kepadaku?”
“Maksudnya Nek? Kami hanya ingin membantu Nenek.” jawab salah satu anak remaja masjid itu dengan raut wajah heran.
“Anak muda, ketahuilah apa yang kalian lakukan telah membuatku sangat sedih beberapa hari ini.” Nenek itu menunduk dengan mata yang sudah berembun.
“Tapi nek, apa salah kami hingga membuatmu sangat sedih seperti ini?” tanya anak muda itu masih dengan raut wajah heran.
“Anakku, aku hanya wanita tua, renta, miskin dan tak berdaya. Hanya sisa tenaga inilah yang bisa aku sumbangkan untuk agama Allah. Ku mohon biarkan aku ikut berkontribusi untuk agama Allah walau hanya dengan membersihkan masjid ini, terima kasih atas kepedulian kalian terhadapku, tapi jangan kasihani aku wahai anak muda, aku sudah tak punya apa-apa, hanya ini yang bisa aku lakukan.” Jelas sang nenek dengan terbata dan mata berkaca-kaca.
Ces!
Semua anak remaja masjid terdiam.
"Percayalah tidak ada kata lelah sama sekali saat kita benar-benar hanya mengharap ridho Allah." lanjut sang nenek.
"Maafkan kami nek jika telah membuatmu sedih, jujur kami hanya ingin membantumu."
"Terima kasih, aku mengerti kebaikan hati kalian. Teruslah berusaha lakukan yang terbaik untuk agama Allah, selagi kalian masih muda, kalian masih punya harta, dan kalian masih memiliki banyak tenaga, tidak seperti aku." Ujar sang nenek tersenyum kecil di hadapan mereka.

____
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengkumpulkan kamu semuanya.Sungguh, Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.”
(Q.S. Al-Baqarah, 2: 148)


__
Note : Sumber cerita dari materi tausyiah Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Semoga ada kebaikan yang bisa kita ambil. Aamiin

4 komentar:

  1. yang muda jnagn cumamenyapu...jihadlah dengan tulisan, tenaga dan jiwa

    BalasHapus
    Balasan
    1. insyaAllah pak Bari, terima kasih sudah mampir :D

      Hapus
  2. Masya Allah, semoga kita bisa meneladani nenek itu, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin Allahumma aamiin, semangat semangat Mba Nindyah ;) Terima kasih sudah mampir :D

      Hapus

About

authorBukan siapa-siapa, hanya fakir ilmu yang dipertemukan denganmu melalui tulisan disini ✌.
Learn More →



"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain."(HR.Thabrani dan Daruquthni),