Kisah Nenek Pembersih Masjid
Alkisah, ada
seorang nenek yang setiap hari rutin membersihkan masjid. Ia selalu bersemangat
walau dengan tenaga yang seadanya. Tak ada sedikitpun guratan lelah di
wajahnya.
Seiring
berjalannya waktu, kegiatan sang nenek diam-diam diperhatikan oleh anak-anak
remaja masjid. Mereka merasa iba pada sang nenek karena harus membersihkan
masjid seorang diri. Akhirnya anak-anak remaja masjid itu pun membantu
membersihkan masjid diam-diam tanpa sepengetahuan sang nenek.
Sampai pada
suatu hari, sang nenek sangat terkejut karena beberapa hari ini masjid sudah
bersih, padahal ia sama sekali belum membersihkannya. Ia tak tahu
siapa yang telah membuat masjid itu sudah sangat bersih. Karena
penasaran, sang nenekpun berusaha mencari tahu dengan cara
sembunyi-sembunyi.
Tak lama
kemudian datanglah anak-anak remaja masjid itu, mereka langsung
membersihkan seluruh sudut masjid. Melihat kegiatan anak-anak remaja
masjid sang nenek pun langsung menghampiri dengan wajah sedih,
“Wahai
anak muda, kenapa kalian tega melakukan ini semua kepadaku?”
“Maksudnya Nek? Kami hanya ingin
membantu Nenek.” jawab salah satu anak remaja masjid itu dengan raut wajah
heran.
“Anak muda, ketahuilah apa yang kalian
lakukan telah membuatku sangat sedih beberapa hari ini.” Nenek itu menunduk
dengan mata yang sudah berembun.
“Tapi nek, apa salah kami hingga
membuatmu sangat sedih seperti ini?” tanya anak muda itu masih dengan raut
wajah heran.
“Anakku, aku hanya wanita tua,
renta, miskin dan tak berdaya. Hanya sisa tenaga inilah yang bisa aku
sumbangkan untuk agama Allah. Ku mohon biarkan aku ikut
berkontribusi untuk agama Allah walau hanya dengan membersihkan masjid ini,
terima kasih atas kepedulian kalian terhadapku, tapi jangan kasihani aku wahai
anak muda, aku sudah tak punya apa-apa, hanya ini yang bisa aku lakukan.” Jelas
sang nenek dengan terbata dan mata berkaca-kaca.
Ces!
Semua anak remaja masjid terdiam.
"Percayalah tidak ada kata lelah
sama sekali saat kita benar-benar hanya mengharap ridho Allah." lanjut
sang nenek.
"Maafkan kami nek jika telah
membuatmu sedih, jujur kami hanya ingin membantumu."
"Terima kasih, aku mengerti kebaikan hati kalian.
Teruslah berusaha lakukan yang terbaik untuk agama Allah, selagi kalian
masih muda, kalian masih punya harta, dan kalian masih memiliki banyak tenaga,
tidak seperti aku." Ujar sang nenek tersenyum kecil di hadapan mereka.
____
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja
kamu berada, pasti Allah akan mengkumpulkan kamu semuanya.Sungguh, Allah Maha
Kuasa Atas Segala Sesuatu.”
(Q.S. Al-Baqarah, 2: 148)
__
Note : Sumber cerita dari materi tausyiah Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Note : Sumber cerita dari materi tausyiah Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Semoga ada kebaikan yang bisa kita ambil. Aamiin
yang muda jnagn cumamenyapu...jihadlah dengan tulisan, tenaga dan jiwa
BalasHapusinsyaAllah pak Bari, terima kasih sudah mampir :D
HapusMasya Allah, semoga kita bisa meneladani nenek itu, aamiin
BalasHapusaamiin Allahumma aamiin, semangat semangat Mba Nindyah ;) Terima kasih sudah mampir :D
Hapus