Pengendali Hati
![]() |
Pict By Tumblr |
Saat jatuh cinta, orang yang pendiam akan
tiba-tiba bicara panjang lebar, bercerita.
Sementara, orang yang cerewet akan
tiba-tiba diam bergeming, mematung.
Fitrah, jika setiap perempuan mampu
menaklukkan laki-laki. Hanya saja pembedanya, perempuan pengendali hati tahu betul bahwa menjaga iman saudaranya
lebih utama. Mereka menahan diri, menyembunyikan pesona. Menyimpannya untuk
satu orang saja, yaitu seseorang istimewa yang akan berdiri satu shaf di
depannya.
Begitu pun dengan setiap lelaki. Laki-laki pengendali hati tahu benar bahwa menjaga iman saudarinya lebih utama.
Mereka pun menyimpan pesona spesialnya hanya untuk seseorang yang kelak kakinya
akan menjadi surga bagi anak-anaknya.
Sebagai kapten hati sendiri, soal ini bukan lagi
bicara tentang kesempatan menghargai perasaan. Justru dengan membatasi dan
mengendalikan, perasaan itu semakin termuliakan.
Jangan jatuh cinta selain kepada dia yang
namanya memang tertulis untukmu. Dia yang memang disiapkan untukmu. Dia yang
memang akan menemukanmu, dan akan kau temukan di satu waktu. Maka
selama menunggu, sibuklah memperbaiki diri. Goreskan sebanyak-banyaknya
prestasi. Puaskan setiap hobi. Nikmati masa sendiri. Selesaikan urusan pribadi.
Jika saatnya memang sudah tiba, kau akan bertemu seseorang yang tepat.
Seseorang yang terdeteksi kuat dalam radarmu. Naluri belulang yang mengenali
sang rusuk, pun sebaliknya.
Bersiaplah dan bersikap! Karena kau bukan mencari seorang
pembersih rumah maupun koki handal. Juga bukan membutuhkan seorang pembenar
atap bocor maupun jasa antar ke mana saja.
Saat kau siap mengucap perjanjian yang
menggetarkan arasy dan didengar segenap penduduk langit, kau telah memilih
perempuan yang akan kau tanggung dosanya selama sisa usia yang ada. Adapun
sebaliknya, saat kau siap menerima, itu artinya kau telah
memilih lelaki yang akan kau taati sepanjang usianya.
Setelah itu, bukan naskah kisah Cinderella
atau putri dongeng manapun yang akan dijalani. Bukan kemegahan kastil istana
dan suguhan ratusan piring pudding pesta beserta pelayan yang menanti.
Sejatinya, kau akan hidup bersama manusia yang sewaktu-waktu akan membuatmu
marah, kesal, dan jengkel. Manusia yang akan menguji semua pertahananmu,
mengguncang titik terlemahmu.
Lantas untuk peristiwa peradaban itu, sudah berapa banyak buku yang kau pelajari? Sudah berapa banyak hafalan Alqur'an yang telah dipersiapkan untuk berlayar
mengarungi samudera? Sudah seberapa yakin bisa memberi makan dan diberi makan orang lain? Dan
Sudah berapa matang persiapan menghadapi makhluk planet asing yang akan
menyabotase termometer ego?
Ah ya terkadang kita lupa memperbaiki diri, karena terlalu sibuk mengotori
hati dengan cinta yang belum pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar